Melanjutkan dari post sebelumnya, sekarang waktunya membahas tentang tes psikotest dan tes bidang. Jika kamu sudah menerima email bahwa kamu sudah lolos seleksi berkas, selamat! Sekarang saatnya struggle buat tes selanjutnya.
Test Psikotest dan Tes Bidang dilakukan dihari yang sama, hanya berbeda sesi. Tempat pelaksanaannya disesuaikan dengan asal PTN. Misal saat itu aku di ITS, tes nya dilaksanakan di jurusan Psikologi Universitas Airlangga. Untuk gambaran dari tes psikotes ini sama dengan layaknya tes psikotes biasanya karena memang itu standartnya ya. Agar lebih jelas dan lengkap, kamu bisa cari google yaa yang pasti lumayan banyak soalnya. Ada yang menulis kelebihan kekurangan, tes koran (menjumlahkan angka kebawah), berhitung cepat kayak perkalian penjumlahan tapi dikasih waktu, mengimajinasikan dadu yang digulingkan, menggambar pohon, orang dan lain sebagainya. Disela-sela beberapa test tersebut, ada wawancara dengan psikolog.
Wawancara dilakukan berkelompok yang terdiri dari kurang lebih 6 orang. 1 kelompok dipimpin oleh 1 psikolog. Jadi, dikelas itu bisa muat 5-6 kelompok. Disitu, psikolog memberi 1 lebar yang berisi case yang harus dipecahkan bersama-sama. Case yang aku dapat saat itu kurang lebih gambarannya seperti ini : Ada sebuah perusahaan yang memiliki karyawan A,B,C,D,E,F, dan G. Selanjutnya terdapat deskripsi kinerja masing-masing karyawan seperti si A orang yang teliti, selalu mengerjakan tugasnya dan selesai, namun dia tidak mau disuruh lembur. si B orang yang sangat supel di kantor, semua orang suka dengannya, kerjanya rajin, namun dia tidak suka berinovasi. si C orang yang idenya selalu di tunggu di kantor, selalu mempunyai gagasan-gagasan yang pasti semua orang anut, namun dia suka absen kerja karena sakit-sakitan, dan seterusnya. Dikantor tersebut akan dilakukan pemilihan karyawan teladan dan terbaik. Jika kamu sebagai manager, siapa yang akan kamu pilih ? Jadi seperti itu casenya. setelah itu kelompok diminta untuk mendiskusikannya yang dipantau oleh psikolog. Selanjutnya 1 perwakilan kelompok disuruh untuk memaparkan hasi diskusi beserta alasannya. Hanya itu saja wawancaranya. Selanjutnya bisa kembali ke tempat test yang awal. Karena keterbatasan ruang dan psikolog, jadi yang belum dipanggil bisa mengerjakan test bidang dengan laptop masing-masing. Jangan lupa bawa kabel olor ya! karena biasanya sumber listrik jauh ditepi sedangkan kamu ada di tengah. Kan ga lucu kalau baterai habis ditengah tes.
Untuk Tes Bidang itu dibagi menjadi 2 yaitu tes bahasa inggris dan tes keilmuan teknik sipil. Tesnya dikerjakan dengan laptop masing-masing dan soalnya online dari web server yang diinformasikan oleh pengawas tes dari PT. PP. Menurut aku pribadi sih, tes bahasa inggrisnya tidak sulit. Hanya percakapan sehari-hari biasah dengan grammar yang umum dipakai, tidak terlalu sulit seperti tes TOEFL. Mungkin hanya beberapa tenses dasar dan sedikit vocabulary yang diujikan. Namun tetap, paling tidak kamu sudah sering latihan soal sebelumnya. Selanjutnya tes keilmuan teknik sipil, menurutku testnya susah-susah gampang. Susahnya itu pengetahuan lapangan, sedangkan aku sangat minim ilmu lapangan karena di S1 kebanyakan ya ilmu dari kelas. Gampangnya ya emang bukan pertanyaan seperti kuis-kuis atau EAS kuliah yang 1 soal jawabannya folio bolak-balik. Jadi pertanyaannya hanya melatih sense of engineering yang kamu punya. Soalnya pilihan ganda semua. Aku beri contoh soal yang aku ingat ya.
1. Mekanika teknik balok kantilever sederhana dengan beban diujung dan ditanya gaya dalam di tengah bentang berapa, sederhana tapi harus teliti juga.
2. Jika kohesi tanah nilainya nol, maka termasuk tanah apa.
3. Yang bukan ciri rigid pavement
4. Mengapa tiang pancang kelompok harus diatur jaraknya
5. Konversi dari K-200 ke f'c
6. dst.
Kalau gabisa jawab, jawab aja sambil ngitung kancing dan berdoa, hehehhe. Karena disini gaada sistem pengurangan nilai jika salah, jadi isi semua!
Kedua tes itu dilakukan seharian. Aku berangkat jam 6 pulangnya jam 4.30 an, dikasih makan siang kok. Untuk tips triknya sih tidak ada karena aku tidak tahu psikologis seperti apa yang PT. PP cari. Hanya psikolog yang bisa menafsirkan setiap tesnya artinya bagaimana. Karena ada temanku yang aku rasa sangat bagus sekali saat wawancara, aktif. Tapi dia tidak masuk. Ada yang diam-diam saja dan pasif di wawancara tapi dia masuk. Tapi aku punya saran :
1. Malam hari sebelum tes, tidak usah belajar terlalu berlebihan cukup istirahat yang cukup. Mungkin boleh belajar tapi jauh hari sebelum tes. Karena aku sendiri tidak belajar sama sekali, punya buku psikotes aja tidak. Aku bisa jawab tes tekniknya karena beberapa samar-samar mendengarkan dosen ngomong dikelas, ternyata berguna juga meski malas mencatat setidaknya mendengarkan wkwk.
2. Tidak usah terlalu berambisi harus lolos pada tes ini. Saya pernah menasehati teman saya yang awalnya menggebu-gebu di test PT.PP yang berujung tidak lolos tahap ini. Saat saya bilang jangan terlalu berambisi harus lolos, akhirnya dia bisa lolos di tahap yang sama di BUMN yang lain. Intinya simple saja, jika kamu layak, rejekimu dan yang terbaik dari Allah SWT. untuk hidupmu, ya pasti masuk. Kalau tidak masuk yasudah berarti ini bukan jalanmu dan bukan yang terbaik, pasti ada yang sesuatu yang baik menunggu setelah ini. Tidak usah berambisi, natural saja, biasah, layaknya kamu setiap harinya, nikmati prosesnya. Dengan begini, kamu jadi lebih rileks dan tenang dalam melaksanakan tes.
3. Sarapan sebelum tes, karena hanya ada makan siang.
4. Saat ditanya kekurangan, isi saja dengan jujur. Kalau bisa sih, isi kekurangan yang bisa jadi kelebihan. Contoh : tidak mudah percaya kepada orang lain.
5. Enjoy the process!
Aku rasa cukup, lanjut post selanjutnya yaa!





